Dear MS Friend,

Bicara soal hustle culture (budaya ngutamain kerja di atas segalanya), sebenarnya bukan “kerja” nya yang jadi masalah. Tapi, ketika itu jadi utama di atas segala-galanya.

Firman katakan: Ada waktu untuk menangis, waktu untuk tertawa, waktu untuk meratap, waktu menari dan sebagainya.

Dari sini kita belajar bahwa segala sesuatu itu ada masanya. Bukan berarti gak boleh kerja keras dan berkarya seluas-luasnya.

Tapi mesti bisa atur diri dan prioritas. Jangan paksakan diri untuk terus bekerja hingga mengorbankan aspek-aspek penting lain dalam hidup kita.

Terutama hubungan kita sama Sang Pencipta. Tanpa hubungan dan komunikasi yang baik, semua usaha kita bisa sia-sia. Karena gak tepat sasaran atau bahkan melenceng dari kehendakNya.

MS