Dear MS Friend,

Merujuk dari kisah dan Firman di Alkitab, penderitaan biasanya terjadi karena dua hal. Satu, sebagai hukuman atas dosa/ kesalahan. Dan dua, sebagai sarana supaya seseorang dididik dan jadi makin dewasa.

Melihat kisah Ayub, sekilas terlihat bahwa yang dialami Ayub adalah hukuman. Anak-anaknya meninggal, mungkin karena tidak sesaleh Ayub. Mungkin Ayub dianggap gagal sebagai ayah karena anak-anaknya gak terinspirasi.

Bahkan, sahabat-sahabat Ayub pun dengan yakin berpendapat kalo keadaan Ayub itu diakibatkan dosa atau kesalahan Ayub.

Tapi, kalo mau lihat dari kacamata Tuhan, justru penderitaan itu bukan untuk menghukum. Malahan mendidik, supaya Ayub melihat hal-hal dengan cara pandangNya. Bahwa dalam penderitaan sekalipun, hikmah dan anugerahNya nyata bagi Ayub.

Hingga di bagian akhir kisahnya, Ayub dapat berkata: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Maka itu aku cabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu”.

MS