Dear MS Friend,
Bertanya “Kenapa?” sebelum mengambil keputusan membuat kita bisa mempertimbangkan dengan jernih alasan dibalik pilihan yang kita ambil.
Bertanya “Kenapa?” juga membuat kita kuat, ketika konsekuensi terjadi atas keputusan kita. Sebab, kita tahu bahwa itu adalah hasil pemikiran dan pertimbangan kita yang terbaik. Kalo pun gagal, artinya ada yang perlu dievaluasi dan diperbaiki ke depannya.
Sama halnya soal mengikut Tuhan. Mungkin seseorang terlahir di keluarga Kristen. Dari kecil teman dan saudara sudah Kristen. Sehingga, dirinya jadi Kristen jalur keturunan.
Tapi, untuk mengikut Tuhan pun, tetap perlu bertanya, “Kenapa?”
Apa yang membuat kita mau bertahan di jalanNya? Kenapa kita mau sulit-sulit taat padaNya? Kenapa kita rindu untuk ketemu Dia?
Dengan begitu kita jadi jujur sama Dia dan diri sendiri soal alasan kita berjuang mengikut Dia. Akan berbeda rasa dan perjuangannya, ketika hanya ikut-ikutan atau dengan alasan serta tujuan yang jelas.
MS