Dear MS Friend,
Mungkin pernah jadi orang dekat dari mereka yang mengakhiri nyawanya sendiri. Lalu, merasa sedih, marah, kecewa dan gak paham dengan keputusan orang tersebut.
Memang, mengambil nyawa sendiri bukanlah sesuatu yang dibenarkan. Tapi, kalo lihat keadaan dunia saat ini, bisa dipahami.
Lagi-lagi, bukannya setuju. Tapi, eksposur terhadap gaya hidup yang bermacam bentuknya, kebebasan berpikir dan berekspresi, dan juga standar kebahagiaan yang seringkali memberatkan dan menuntut, bisa jadi beban yang begitu menekan.
Lalu, gimana caranya untuk bertahan dan selamat di keadaan yang kaya gini? Caranya, “filter” asupan indera mesti diaktifkan dengan maksimal.
Pilih mana yang baik, berkenan sama Tuhan dan sesuai dengan ajaranNya. Karena apa yang kita dengar, lihat, dan baca, itulah yang akan jadi dasar dari cara berpikir dan prinsip hidup kita.
MS