Efek Psikis Anak Sering Diteriaki

Written on 10/09/2022
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Mendidik anak tidak mudah. Apalagi jika mereka sulit diajak komunikasi atau sedang bertingkah tidak menyenangkan. Dan menjadi lebih parah, ketika orang tua sedang stres atau kelelahan.

Yang biasanya bisa jaga emosi dan menegur dengan wajar, bisa saja keluar nada tinggi, kata kasar atau bahkan makian.

Psikolog Klinis, Phebe Illenia Suryadinata, menyampaikan bahwa orang tua yang tidak mengontrol emosinya dengan baik bisa berdampak pada psikis anak.

Pertama, anak tumbuh jadi seorang yang penakut, karena sering mendapat kritikan pedas. Sehingga, ia tidak berkembang.

Kedua, berpotensi jadi depresi dan gangguan mental lainnya. Anak merasa tidak berharga, sedih, kecewa dan lambat laun menjadi depresi.

Ketiga, mencontoh tindakan orang tua. Anak menjadi agresif, karena merasa bahwa itulah hal yang normal dilakukan di rumah orang tuanya.

Meski demikian, tidak bisa dipungkiri orang tua juga manusia. Sehingga, ada kalanya saat menegur suara menjadi tinggi.

Jika demikian, akui bahwa itu sebuah kesalahan dan minta maaflah dengan lapang dada. Beri contoh kepada anak bahwa berteriak bukanlah sebuah solusi dan bukan tindakan yang baik dilakukan.

Ajari juga bahwa memahami dan mengakui kesalahan, entah yang mereka atau orang lain lakukan, adalah hal yang baik. Dan bahwa meminta maaf adalah salah satu alat penting untuk komunikasi yang sehat dalam keluarga.

Semoga bisa jadi gambaran ya. Semangat mendidik dan belajarnya.

MS

Sumber: Kompas. com
Foto: Canva. com