Dear MS Friend,
Di dunia yang egois ini, rasanya sulit untuk bisa memahami orang lain dan menerapkan empati. Sebab banyak orang menganggap, empati adalah sebuah kelemahan dan mereka yang berempati mudah dimanfaatkan orang lain.
Padahal, tanpa empati, menghargai orang lain dan mencoba untuk memahami seseorang dan posisinya, maka tidak akan terjadi hubungan yang baik dan sehat.
Tentu menempatkan diri di “sepatu” orang lain adalah kegiatan yang tidak mudah. Karena memerlukan kelapangan hati, pikiran yang kuat dan juga kesiapan hati.
Sebab kalo seorang belum beres dengan dirinya sendiri, tidak mungkin ada cukup ruang di pikiran dan hatinya untuk memahami orang lain. Sebab di dunianya hanya ada dia dan dirinya saja.
Tapi sebagaimana Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita pun mesti menyalurkan kasih itu kepada sesama kita. Tanya Tuhan, cara terbaik apa yang bisa kita lakukan untuk menjadi berkat bagi sesama kita.
MS
