Faktor Demensia dan Cara Pencegahannya

Written on 06/12/2022
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Demensia adalah kondisi dimana penderitanya mengalami penurunan fungsi otak. Sehingga kehilangan kemampuan berpikir, mengendalikan emosi, pikun, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.

Berikut 5 faktor Demensia dan cara pencegahannya.

1. Gangguan pendengaran

Orang yang mengalami gangguan pendengaran di usia 45 ke atas memiliki resiko terkena demensia lebih besar. Karena kurang dengar, jadi lebih sulit memahami situasi, mengakibatkan daya pikir dan ingatan menurun.

Cara mencegahnya, dengan melakukan pemeriksaan rutin pada telinga, saraf-saraf, dan otak sejak dini. Lindungi telinga saat berada di tempat bising.

2. Alkohol

Membatasi minum alkohol adalah langkah terbaik menjaga kesehatan otak. Pada usia paruh baya, konsumsi lebih dari 3 botol per hari akan meningkatkan resiko demensia.

Satu-satunya cara untuk pencegahan adalah dengan membatasi konsumsi alkohol atau berhenti total.

3. Obesitas

Obesitas dapat membuat volume otak menyusut atau membuat otak lebih tua dari usia seharusnya.

Penderita obesitas yang berusia paruh baya, memiliki materi/ bagian putih lebih sedikit pada otak dibandingkan dengan yang punya berat badan proporsional di usia yang sama.

Kehilangan jaringan putih ini berkaitan dengan kemampuan kognitif, seperti proses mengingat, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Mengatur pola makan yang baik dan puasa sesuai dengan kebutuhan tubuh, baik dilakukan untuk mencegah obesitas.

4. Hipertensi

Tekanan darah tinggi pada pembuluh darah di otak dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan kerusakan sel-sel otak.

Mencegah hipertensi bisa dengan cara: kurangi konsumsi garam harian, melakukan aktivitas fisik teratur, tidak merokok/ menghindari asap rokok, diet gizi seimbang, pertahankan berat badan ideal.

5. Cedera otak traumatis

Ini bisa terjadi karena hantaman keras ke kepala.

Demensia karena cedera otak traumatis, gejalanya mempengaruhi pikiran dan konsentrasi, memori, kepribadian, komunikasi, interaksi dengan orang lain dan perilakunya.

Gejalanya tergantung dari bagian kepala yang terkena hantaman, seberapa keras, dan kepribadian orang sebelum kecelakaan.

Cara pencegahannya: hindari aktivitas/ olahrage berisiko seperti tinju, selalu pakai helm saat berkendara, jaga lantai tetap kering supaya tidak terpeleset.

MS

 

Sumber: Kompas. com

Foto. Canva. com