Dear MS Friend,
Hari-hari ini, kalo orang terkena musibah, sebelum cari tahu kenapa dan bagaimana, sering orang lebih cepat menghakimi.
“Dia kena tulah !” , “Ah, emang dianya aja yang ceroboh” , “Oh ya? Syukurin! Habisnya jadi orang gitu amat” , “Memang pantas, kena batunya dia !” , dan sebagainya.
Walaupun mungkin yang dibicarakan bukanlah orang yang menyenangkan, tapi tidakkah manusiawi untuk kita berbelas kasih terlebih dahulu?
Rasa simpati kayanya sudah hampir punah. Sehingga, cacian dan makian lebih cepat keluar ketimbang rasa iba atau kasihan.
Padahal, Dia gak pernah ajarkan kita untuk jadi orang yang cepat menghakimi.
Malah kataNya: “Kasih menutupi segala sesuatu”.
Bukan menutupi hal buruk supaya tersembunyi dan gak kelihatan. Tapi, Kasih yang sejati tidak memandang rupa atau perbuatan buruknya saja, jauh dari itu Ia melihat jiwa yang berharga.
Mari belajar melihat sesama seperti Ia melihat kita. Meskipun kita gak setuju dengan sikap hidup mereka, tapi kita tidak membenci jiwanya.
MS