Normalnya Manusia

Written on 10/05/2021
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Saat mau memaafkan, mungkin ada orang yang menuntut: “Kalo emang sudah maafin mestinya sikapnya kaya dulu dong. Kenapa sekarang beda?”

Baiklah. Mari berpikir bersama. Piring yang sudah pecah akankah bisa kembali ke bentuk semula secara sempurna? Tidakkah retakannya akan tetap ada meski sudah di lem?

Kepercayaan yang sempat retak gak akan balik seperti awal. Kita bisa belajar percaya, tapi kita menjadi lebih waspada, hati-hati dan mawas diri.

Bukan supaya orang lain tidak nyaman, tapi supaya kita aman.

Jangan harapkan kepercayaan yang sudah rusak untuk kembali. Memaafkan bukan berarti melupakan. Tapi melepas amarah dan kebencian supaya bisa beraktivitas kembali.

Tidak perlu memaksakan diri untuk bergaul dan menebar senyum palsu. Cukup perlakukan mereka yang menyakiti kita dengan normalnya sesama manusia.

Jika Tuhan beri kita hati untuk berdoa bagi mereka, berdoalah dengan tulus. Jika Tuhan berikan beban untuk membantu, bantulah dengan ikhlas. Jika Tuhan ingin kita memberi, berilah tanpa berharap balik.

Tanpa ada paksaan atau pun keberatan-keberatan hati dari pihak manapun.

MS