Dear MS Friend,
Pernahkah tahu orang yang senang liat penderitaan orang lain dan pedih liat kesuksesan orang lain?
Sulit memang ketika teman seangkatan kita nampaknya sudah mulai sukses. Atau beranda sosial media kita dipenuhi dengan foto dan video yang nampak seperti pencapaian.
Ada masanya kita akan membandingkan diri kita dengan mereka dan mungkin merasa sedih karena kita belum seperti mereka.
Mungkin terbersit rasa iri dan sedikit penyesalan. Seandainya aku begini atau begitu. Andai aku punya ini atau itu. Andai keluargaku seperti ini atau itu.
Hingga akhirnya kita jadi sulit untuk ikut berbahagia saat melihat orang bahagia.
Dan yang parah, kalo misal ada orang yang senang liat orang lain susah. Sebab itu adalah bentuk “penghiburan” baginya karena ada orang yang lebih susah darinya.
Sungguh menyedihkan.
Padahal Paulus pernah ingatkan jemaat: Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis.
Tentu kita gak perlu pura-pura sedih atau bahagia jika hati kita sedang gak mood. Tapi mencobalah untuk bersimpati dan jangan menyimpan iri dengki yang tidak perlu.
Biarlah kasih kita seperti Tuhan, yang tulus, tidak pamrih dan tidak mementingkan diri sendiri.
MS