Dear MS Friend,
Setelah baca renungan kemarin, mungkin ada yang berargumen: “Hm iya sih, Tuhan menderita, tapi kan karena itu memang misiNya. Tapi kenapa kita mesti menderita juga, kan semua penderitaan kita sudah ditanggungNya?”
Solid banget. Sangat amat betul bahwa penderitaan kita ditanggungNya.
Tapi penderitaan yang mana? Yaitu derita dosa warisan Adam & Hawa, yang mana kalo gak ditebusNya, maka kita gak akan punya kesempatan benerin diri dan auto jadi warga negara neraka pas Dia datang kedua kali nanti.
Tapi karena kasih Bapa begitu besar sama kita, maka Dia kasih Anak TunggalNya. Buat kasih contoh gimana caranya taat, gimana caranya bangun hubungan sama Bapa dan jadi pribadi yang nyenengin Dia.
Nah, problemnya, sekarang kita masih hidup dalam daging. Tabiat dan kecenderungan berdosanya masih ada. Karena itu mengalir dalam darah kita.
Tapi kita gak terikat, karena kita sudah ditebusNya. Kita bisa berubah, kalo kita mau berusaha dan tentu dengan bimbinganNya. Walaupun emang sulitnya minta ampun dan seringnya bikin kita sakit luar biasa.
Jadi ada kalanya “penderitaan” perlu dialami supaya kita berubah dari kebiasaan buruk kita yang lama, kepada sifat-sifat baik yang dimilikiNya.
MS