Dear MS Friend,
Sudah sejujur apakah kita di hadapan Tuhan?
Banyak dari kita, bahkan yang sudah lama mengikut Tuhan masih dihadapkan dengan kesulitan untuk bikin keputusan yang benar.
Sebab kita dipengaruhi pertimbangan dan pemikiran kita sendiri.
Tentu, Tuhan tidak ingin kita jadi robot. Yang hidupnya dikendalikan melalui remot olehNya.
Tapi, Ia ingin jadikan kita rekan, yang mengerti hatiNya. Yang membuat keputusan dengan mempertimbangkan perasaanNya.
Tapi, lagi-lagi sudah seberapa jujurkah kita di hadapanNya?
Dalam suratNya kepada jemaat di Ibrani, Paulus katakan bahwa Firman Tuhan itu hidup (bernyawa dan bergerak secara aktif) dan kuat. Bahkan lebih kuat dari pada pedang bermata dua.
Mampu menusuk amat dalam, memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, dan sanggup membedakan (menghakimi) pikiran dan tujuan hati kita.
Artinya, kalo kita mau jujur diselidiki oleh Firman, kita bisa ngerti sebenarnya keputusan dan rencana kita itu emang buat kepentingan Tuhan atau hanya untuk keuntungan diri kita sendiri.
Sudah sejujur apakah kita di hadapan Tuhan hari-hari ini?
MS