Bibir Pedas, Jempol Jahat

Written on 06/04/2021
Maria Shandi


Dear MS Friend,

 

Kalo nongkrong gak afdol kalo gak gosip. Rasanya hidup kurang mantap kalo gak ngomentarin orang. Tenggorokan rasa gatal kalo gak nyebarin aib orang.

 

Belum lagi berita hoax, komentar-komentar jahat dan obrolan yang gak berfaedah menjadi sebuah tradisi tak tertulis dalam hidup hari-hari ini.

 

Dan bukan cuma sekedar lidah, jempol pun jadi ikut-ikutan jahat saat berkomentar di sosial media.

 

Dengan akun fake (palsu) atau private (dikunci/ tidak terbuka untuk publik), orang jadi semakin merasa bebas berbuat dan berkata sesuka hati.

 

Amsal hari ini ingetin kita bahwa siapa yang jaga mulutnya, memelihara nyawanya. Tapi yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.

 

Jangan salahkan sosial medianya, tapi koreksi diri sebagai para pengguna yang budiman.

 

Tidak perlu berkomentar jika tidak perlu. Selalu pilih waktu, tempat dan media untuk menegur. Dan yang paling penting, evaluasi diri apakah perkataan dan ketikan kita itu akan menghasilkan perbaikan atau hanya menambah minyak ke dalam api.

 

Mari jaga hati dan pikiran kita. Supaya bibir kita gak pedas dan jempol kita gak jahat.


Bukan hanya karena kita toleran pada sesama manusia, tapi juga karena kita taat sama FirmanNya.

MS