Dear MS Friend,
Ingatkah cerita soal Orang Muda Kaya yang ketemu Tuhan dan tanya gimana cara masuk surga? Di akhir cerita, Tuhan bilang: “Bagi manusia gak mungkin, tapi bagi Tuhan segala sesuatu mungkin”
Sering orang mengaitkan hal ini dengan pemenuhan hal jasmani. Soal pelunasan hutang, pemenuhan kebutuhan hidup, pencapaian di sekolah maupun tempat kerja dan hal sejenisnya.
Padahal itu konteksnya soal sebuah kemustahilan untuk mengubah pola pikir dan mengikut Tuhan dengan usaha kita sendiri.
Si orang muda kaya ini baik secara moral dan menjalankan hukum agama dengan taat. Tapi ternyata itu semua gak cukup biar dia bisa pulang kepada Bapa.
Ia mesti mengikut Tuhan dan menjalani hidup seperti Tuhan Yesus. Artinya, punya pemikiran, perasaan, prinsip hidup dan karakter sepertiNya.
Nah ini kan berat, ya. Kalo kita bilang mustahil dilakukan, ya memang wajar adanya.
Tapi, Tuhan bilang: “Gak ada yang mustahil bagi Dia”. Jika Ia berkenan dan kita manusia mau memberi diri untuk diajar, kita bisa menjalankan hidup seperti mauNya.
Kita gak mungkin berubah menjadi Tuhan Yesus. Tapi menjalankan hidup seperti contohNya, itu bisa dilakukan dengan bantuanNya.
Gimana? Mau gak memberi diri untuk diajar olehNya setiap hari?
MS