Playing Victim Syndrome

Written on 04/20/2021
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Pernah dengar soal sindrom “playing victim” (bersikap seolah korban)?

Mungkin pernah menemukan di sekitar kita mereka yang terus-terusan berdiam dalam situasi sulit, menolak solusi dan lebih nyaman meratapi nasib.

Mereka yang merasa diri korban dari keluarga, masyarakat dan lingkungan tanpa berusaha untuk “mendobrak” keluar dari zona nyaman atau membuat perubahan.

Ini beda ceritanya dengan mereka yang benar-benar korban dan butuh bantuan, ya. Kalo kasusnya gini, ya, memang perlu dilindungi dan dibantu secara moral dan hukum.

Tapi ini soal mereka yang sebenarnya bisa dan mampu untuk keluar dari situasi sulit itu, tapi memilih tinggal karena gak mau berusaha dan takut gagal duluan.

“Playing victim” di satu sisi emang nyaman buat dijalanin. Karena lebih mudah nyalahin orang lain dan situasi, ketimbang berusaha mencari jalan keluar sendiri.

Dan bisa jadi mendapat simpati terus-menerus itu enak buat ego pribadinya dan lebih gampang dijalani ketimbang dapat cibiran kalo ngalami gagal pas lagi berbenah diri.

Tapi, terus “merasa/ bersikap seolah diri ini korban” gak bikin kita makin baik dalam hidup.

Yuk, bergerak dari zona nyaman dan lihat apa yang kira-kira kita bisa lakukan. Minimal buat kemandirian diri sendiri dulu.

MS