Dear MS Friend,
Firman tentang perbaikan diri, mengenal dan taat kepada Tuhan, atau menderita bagi Kristus, tidaklah populer, bahkan dari jaman Tuhan Yesus ada di bumi.
Karena telinga orang cenderung lebih suka dengar yang bikin senang hati aja. Makanya Firman soal berkat, anugerah dan solusi permasalahan hidup jasmani pasti lebih digemari.
Padahal dalam suratnya kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh bagian utara Asia Kecil, Petrus berkata bahwa penghakiman Tuhan pertama-tama dimulai dari dalam rumahNya sendiri.
Siapakah “rumahNya” itu? Sudah pasti adalah kita yang percaya kepadaNya.
Mungkin ada yang bertanya: “Kenapa kita dihakimi? Bukankah Tuhan sudah mati buat kita? Harusnya kita bebas penghakiman”
Betul sekali Ia telah mati dan menebus dosa kita. Tapi penebusan itu untuk “dosa bawaan” yang kita warisi langsung dari leluhur kita, Adam dan Hawa.
Kita terlahir sudah auto-berdosa. Contoh paling gampang, anak kecil bisa bohong untuk menghindari hukuman padahal gak ada yang ngajarin.
Karena dalam DNA kita sudah tercampur gen berdosa bawaan dari nenek moyang kita.
Maka kita perlu contoh hidupNya supaya bisa dipelajari dan diikuti. Dan perlu pengorbananNya untuk menghapus dosa bawaan itu supaya kita punya “kesempatan” untuk benerin diri sesuai maunya Bapa.
Dan ini lah yang bikin penghakiman nanti itu perlu.
Untuk memeriksa apakah kita sudah berusaha mengenal Dia, mengerti rencanaNya dan betul-betul mempergunakan “kesempatan” yang Ia telah berikan itu dengan maksimal.
MS