Compromise

Written on 03/01/2021
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Ingatkah Firman yang berkata: Segala sesuatu diperbolehkan, tapi tidak semua berguna; segala sesuatu diperbolehkan, tapi tidak semua membangun?

Nasehat yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Korintus ini waktu itu, emang konteksnya soal boleh atau gak makan makanan yang dipersembahkan ke berhala.

Dibilang kalo gak masalah makan tanpa ngecek dulu suatu makanan dipersembahkan ke berhala atau gak.

Gak mungkin kan, pas beli daging di pasar atau ketika dikasih makanan sama saudara yang kita tahu melakukan ritual keagamaan seperti itu, terus kita nanya: “Hai Bro, ini sudah dijampi-jampi, ya?”

Rasanya kan gak sopan, ya. Bisa aja pertanyaan kita bikin orang sakit hati. Makanya, kita boleh menerima makanan itu tanpa klarifikasi lebih lanjut.

Tapi misal, saat kita sudah terima makanan itu, ada teman yang liat dan tahu kalo itu sudah dipersembahkan ke berhala, lalu ia negur kita. Kalo gitu, ada baiknya kita tidak memakannya.

Bukan karena kita gak mau, tapi karena kita menghargai saran teman itu.

Mungkin ada yang protes: “Kenapa kebebasan ku harus dibatasi oleh ketidaknyamanan orang lain?”

Menjawab ini Paulus kembali sampaikan: Baiklah tiap kita tidak hanya mencari kesenangan diri sendiri, tapi cari kebaikan bersama.

Bukan hanya soal makanan, tapi juga tentang gimana kita jalanin hidup sehari-hari.

Selama itu bukan hal prinsip atau bertentangan dengan Alkitab, gak ada salahnya kita mengalah.

Supaya aksi dan tindakan kita gak jadi batu sandungan bagi orang lain, yang akhirnya bikin iman mereka goyah.

MS