Dear MS Friend,
Masih ngobrol soal setia dalam perkara kecil, yang konteksnya bicara soal uang.
Dalam FirmanNya yang tercatat di Kitab Lukas, Tuhan cerita soal bendahara (atau juga diterjemahkan “manajer”) yang tidak jujur, yang mengelola harta seorang kaya.
Si manajer ketahuan menghambur-hamburkan uang si orang kaya, lalu dipecat.
Setelah dipecat mantan manajer itu segera memanggil orang-orang yang masih berhutang ke mantan tuannya, yang dulu dia urus. Lalu, mengurangi jumlah total dalam surat hutang mereka.
Dalam referensi lain, dijelasin kenapa dia bisa ngurangi jumlah hutang orang-orang itu, kemungkinan karena sebelumnya dia pakai bunga yang gak wajar (lebih tinggi dari normal).
Kelebihan bunga itulah yang dia korupsi untuk dirinya sendiri.
Sehingga, kalo pun dikurangi jumlahnya, gak akan menimbulkan masalah hukum. Karena dia hanya ngubah kembali bunga sesuai dengan nilai sewajarnya.
Dan keuntungan lain, orang-orang itu jadi hutang budi sama dia, karena merasa sudah dibantu, tanpa tahu bahwa sebenarnya mereka ditipu dari awal.
Sang Tuan yang melihat hal ini memujinya. Bukan muji tindakan buruknya, tapi pemikirannya yang menyiapkan rencana ke depan bahkan dari jauh-jauh hari.
Tuhan pas cerita ini bukan berarti ngajarin kita buat jadi licik dan jahat. Tapi, yuk kita belajar mengelola apa yang ada pada kita dengan baik.
Mereka yang gak kenal Tuhan aja mengelola uang sedemikian rupa. Kita pun juga mesti bijak dan cerdik mengelola uang untuk kepentinganNya.
Supaya nyata kalo kita belajar setia dari hal-hal terkecil dalam hidup kita.
MS
