Dear MS Friend,
Mungkin beberapa dari kita sudah hafal dengan Firman yang mengingatkan untuk tidak menjadi serupa dengan dunia ini tapi berubah melalui pembaharuan budi, sehingga kita bisa bedain mana yang baik, berkenan dan sempurna.
Dalam versi terjemahan sehari-hari, ayat ini dijabarkan dengan lebih jelas lagi.
Gak serupa dengan dunia dijelasin sebagai “jangan ngikutin sikap, perilaku, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut dunia”.
Sebaliknya, kita diminta untuk “berubah secara terus-menerus dan semakin dewasa secara spiritual”.
Yaitu, melalui pembaharuan pola pikir dengan “fokuskan diri ke nilai-nilai agung Tuhan dan sikap hidup yang beretika”.
Sehingga, kita bisa “buktikan dan lihat dengan mata kepala kita sendiri” apa kehendak Tuhan, yaitu “yang baik, yang sesuai dan sempurna dalam rencana dan tujuanNya bagi kita”.
Saat merenungkan hal ini, baca Firman jadi gak ngambang. Dan betul-betul bisa dipraktekin dalam hidup sehari-hari.
Nah, tinggal mau gak kita lakuin sesuai arahanNya? Atau masihkah kita ngikutin keinginan hati sendiri aja?
Kalo kamu gimana?
MS