Dengan Apa Ku Balas

Written on 08/10/2020
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Setiap dekat peringatan Jumat Agung dan Paskah, stasiun televisi akan mulai menayangkan film yang bertema tentang penderitaan dan pengorbananNya di kayu salib.

Kita bisa pilih dari banyak versi. Dan tidak jarang juga, walaupun sudah nonton berulang kali, kita masih meneteskan air mata.

Ada rasa sedih, gelisah, syukur, kasian, campur aduk deh pokoknya.

Dan kalo kita mau baca di Yesaya pasal 53, itu juga menggambarkan penderitaan yang harus Dia tanggung untuk tebus dosa penjahat-penjahat.

Ya, kitalah "penjahat-penjahat" yang Dia mesti tanggung kesalahannya, walaupun sebenarnya Dia gak ada salah sedikit pun.

Mungkin saat baca ini, kita jadi makin sedih dan haru. Tapi, apakah sedih kita cukup untuk balas pengorbananNya?

Seumur hidup pun kita gak akan bisa balas apa yang udah Dia lakukan buat kita.

Yang kita bisa lakuin cuma satu, hargai pengorbananNya dengan hidup taat pada perintahNya.

Janganlah kita jadi orang gak tau terima kasih dengan hidup seenaknya kita.

Mari kita berubah dalam karakter yang makin baik dan nyenengin Dia.

MS