Be the Best

Written on 06/29/2020
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Tahun 1880 di Alabama, lahirlah seorang anak perempuan yang sehat. Tapi diumurnya yang ke-19 ia terserang penyakit yang akhirnya bikin ia buta dan tuli.

Karena orang-orang kasihan dengannya, tiap ia nangis mereka akan kasih dia permen biar dia tenang lagi.

Orang sekitarnya udah cukup puas dengan hal itu dan itu dianggap sebagai tindakan baik.

Suatu kali, orang tua si anak memanggil pengasuh. Pengasuh itu heran melihat kebiasaan orang-orang di sekitarnya yang memberi permen supaya dia tenang.

Menurutnya, itu tidak baik. Kalo mereka betul-betul sayang, harusnya mereka harusnya usahakan supaya dia bisa bertahan hidup dan mandiri.

Pengasuh sekaligus gurunya itu, mengajari dia dengan sabar sampai si anak dewasa dan jadi aktivis politik, pengajar dan penulis.

Ia pun jadi orang buta tuli pertama yang lulus dengan gelar sarjana. Perempuan itu adalah Hellen Keller.

Hidup kita di hadapan Tuhan juga begitu. Kita gak boleh hanya puas dengan “sudah ditebus olehNya”.

Kita mestinya makin giat mengerjakan keselamatan kita dengan buktiin cinta kita sama Dia.

Lewat cara pikir, ngomong, berlaku tiap hari, memperlakukan orang-orang di sekitar kita sebagaimana diinginkan Tuhan.

Tidak lupa kita bangun hubungan baik denganNya, dengan sediakan waktu untuk kenali Dia lewat perenungan Firman dan doa pribadi.

Gimana perbaikan diri kita hari-hari ini? Masih berjalan di koridorNya?

MS