Dear MS Friend,
Masa-masa pandemi ini, jadi lebih banyak waktu kita untuk merenung.
Banyak hal yang berubah. Cara kita berinteraksi, cara bekerja, cara berkomunikasi, dan juga cara menjalankan tatanan ibadah.
Mungkin dulu ada yang punya pengertian kalo ibadah itu cuma 1-2 jam di gereja aja.
Tapi, kalo ibadah hanya cuma bisa dilakukan di gedung gereja saja? Maka, sangat kasianlah kita yang gak bisa menjalankan tata cara ibadah seperti dulu karena adanya pandemi ini.
Tapi, justru dalam keadaan ini, kita kembali diingatkan bahwa ibadah yang sejati bukan soal seremonial gerejawi aja, tapi terlebih sikap hati dan laku hidup kita setiap hari.
Adakah kita mencari wajahNya dalam hari-hari karantina kita? Adakah kita sediakan waktu khusus untuk merenungkan FirmanNya lebih banyak?
Justru dalam sepi, kita jadi punya waktu untuk mengevaluasi hidup kita di hadapanNya.
Pasti banyak yang terkena dampak buruk karena pandemi ini. Hidup tidak senyaman dulu. Tapi, di sisi lain, kita jadi punya waktu buat duduk diam dan evaluasi diri.
Sudahkah kita betul-betul punya hidup yang mencerminkan karakter surgawiNya?
MS