Orang Dewasa VS Anak-anak

Written on 05/20/2020
Maria Shandi


Dear MS Friend,

Makin dewasa seseorang, harusnya dia makin hati-hati dalam berlaku dan bersikap.

Dulu pas masih kecil mungkin masih bisa berlindung dibalik perisai: “Maklum, masih anak-anak”.

Tapi semakin bertambahnya usia, kita diminta untuk bertanggung jawab sama setiap keputusan dalam hidup kita.

Kalo seseorang dibiasakan untuk mandiri dari kecil, pas besarnya mungkin dia gak terlalu berat.

Pasti bakal kaget pas masa transisi. Tapi paling gak, ada bayangan lah.

Gitu juga diri kita di hadapan Tuhan.

Kita yang terbiasa untuk nyenengin perasaan kita sendiri, bakal kaget kalo disuruh ambil keputusan yang mempertimbangkan perasaan Tuhan.

Kita gak terbiasa mikirin “perasaan Tuhan”. Karena bagi kebanyakan, Dia adalah entiti yang jauh dan “tugasNya” hanya mengayomi manusia aja.

Maka orang jadi manja dan kesal kalo hal gak berjalan sesuai inginnya.

Padahal, semakin dewasa kerohanian orang, ia diminta untuk tanggung jawab sama Tuhan atas setiap hal yang dia lakukan.

Dan ukurannya, apakah Tuhan disenangkan dan diuntungkan dengan keputusan/ kegiatannya itu.

Sudah sampai mana kita libatin perasaan Tuhan dalam hidup sehari-hari kita?

MS