Kado Natal

Written on 06/04/2019
Maria Shandi


Momen Natal adalah salah satu momen yang paling saya nantikan ketika masih kecil. Biasanya sejak beberapa minggu sebelumnya, saya sudah bersemangat untuk menghias pohon Natal, memasang pernak pernik Natal di sekitar ruangan rumah dan mendengarkan musik bernuansa Natal. Pada saat itu saya merayakan hari Natal sebagai hari di mana saya bisa bangun lebih siang dari biasanya dan penuh dengan ritual tahunan yang sangat saya nikmati di mana saya bisa berkumpul bersama orang-orang yang saya cintai serta mengikuti perayaan di gereja. Semangat itulah yang membuat saya bersukacita setiap kali menyambut Natal.

Namun setelah mengerti kebenaran, saya menyadari bahwa Natal bukan berbicara tentang perayaan, pohon, hadiah atau ornamen Natal lainnya. Tujuan utama kedatangan Tuhan Yesus ke dunia 2000 tahun lalu adalah untuk menyelamatkan manusia yang seharusnya binasa. Tuhan Yesus rela datang ke dunia untuk menjadi Juruselamat sehingga manusia ditebus dari dosa dan Ia menjadi teladan sehingga manusia diberikan kesempatan mengikuti jejak hidupNya untuk dikembalikan kepada rancangan yang semula. Inilah anugerah terbesar sepanjang sejarah hidup manusia, ketika manusia yang seharusnya menuju kegelapan abadi namun diberi kesempatan untuk memasuki hidup yang sesungguhnya di langit dan bumi yang baru. Ironisnya banyak orang yang merayakan Natal karena mengharapkan berkat jasmani yang sementara, padahal Tuhan telah menyediakan berkat abadi yang sesungguhnya yang jauh lebih berharga yaitu anugerah keselamatan.

Selama di dunia, Tuhan Yesus yang dalam segala hal disamakan dengan manusia, sungguh-sungguh berjuang untuk melakukan kehendak Bapa dan hidup dalam kesucian yang sempurna. Tuhan Yesus bergumul hebat untuk menjadi Anak yang taat serta memiliki kualitas hidup yang tidak bercacat dan tidak bercela di hadapan Bapa sehingga bisa menjadi contoh bagi manusia. Tuhan Yesus mempertaruhkan segenap hidupNya tanpa batas demi manusia bisa kembali serupa denganNya. Ketika kita menghayati perjuangan Tuhan Yesus, sudah selayaknya kita mengikuti jejakNya untuk memperjuangkan segenap hidup tanpa batas demi hidup dalam kesucianNya. Kita akan rela berkorban seperti Tuhan Yesus demi meresponi anugerah keselamatan supaya kita bisa dikembalikan ke rancangan semula yaitu memiliki karakter Tuhan Yesus dalam segenap hidup kita. Sehingga kita tidak hanya merayakan Natal setahun sekali namun kita akan melahirkan Tuhan Yesus kembali dalam pikiran, ucapan dan tindakan kita setiap saat.

Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk menciptakan pesta atau sukacita duniawi menurut citarasa manusia tapi hatiNya memiliki beban yang mendalam terhadap jiwa-jiwa yang terhilang. Fokus utamaNya adalah keselamatan manusia. Ketika kita dewasa rohani, kita akan mengerti pikiran dan perasaan Tuhan serta dapat berjalan seiring denganNya. Kedewasaan kita bukan diukur dari bagaimana kita merayakan Natal tapi diukur dari beban yang ada di dalam hati kita apakah seiring dengan beban yang Tuhan miliki. Kita akan terbeban terhadap kondisi dunia yang semakin menuju kegelapan abadi dan berjuang untuk keselamatan jiwa-jiwa.

Menyadari hal ini, kita akan memiliki semangat yang benar dalam merayakan Natal. Kita tidak akan mengalihkan waktu, tenaga, harta kepada hal- hal yang tidak berhubungan dengan arti dan tujuan Natal yang sesungguhnya. Kita akan memberikan fokus penuh hanya kepada Tuhan, berkat rohani dan keselamatan jiwa. Mari bertumbuh menjadi Kristen dewasa yang merayakan Natal dengan membawa dampak bagi keselamatan sesama melalui teladan hidup kita yang serupa dengan Kristus. Selamat Hari Natal